Robohnya
Surau Kami
Kumpulan
Cerpen / A.A Navis
PT
Gramedia Pustaka Utama
Jakarta,
Cetakan kedelapan belas; April 2012
Barangkali
saya sudah menyukai cerpen A.A Navis bahkan sebelum saya sadar bahwa saya suka
membaca. Beberapa cerpen di kumcer Robohnya Surau Kami membuat saya merasa
dejavu; rasanya pernah baca, rasanya sebentar lagi ceritanya akan begini,
kenapa saya baru sadar cerpen ini keren sekali padahal kan ini cerpen lama dan
kenapa saya baru bertemu buku ini di tahun ini oh tapi ya tidak masalah juga
sih oh men oh my gwen!
Ada
sepuluh cerpen di buku ini. Saya menyukai sembilan. Yang satu tidak saya sukai
karena saya kira itu bukan cerpen. Mungkin itu cerpen, tapi saya tidak
mengerti, jadi saya suka yang sembilan lainnya saja.
A.A Navis mampu
memberi efek mewah pada cerita-cerita sederhana. Cara ia berdeskripsi anggun
sekali. Tidak terlalu sempit, tidak juga terlalu melebar. Ia menjelaskan dengan
baik kondisi kereta terguling dengan korban-korban berimpitan. Suara desau
angin dan riak air. Kekesalan seorang istri (yang sebetulnya manja dan
menyebalkan). Kekecewaan seorang tukang rem lok kereta api. Dan lain-lain. Dan
lain-lain.
AH.
Harusnya buku ini tinggal di rak buku saya saja. Tidak usah dikembalikan. *HEH*
0 komentar:
Posting Komentar